Selasa, 27 Mei 2014

[Cerpen] Berharganya Uang Logam

di Mei 27, 2014 0 komentar
Cerita ini dimulai dari anak perempuan yang bernama Kinarya. Kinar adalah seorang anak perempuan yang ceria, tetapi kebiasaan buruknya ialah boros. Ia adalah anak yang boros. Ia selalu membeli apa yang dia mau, dan lebih buruknya lagi ia selalu membuang – buang uang logam karena ia beranggapan bahwa uang logam sudah tidak berguna lagi. Padahal, jika uang logam yang sering Kinar buang, di lempar, dan diletakkan dengan semena – mena itu dikumpulkan, uang tersebut bisa menjadi uang yang bernominal besar dan cukup untuk membeli es krim kesukaan Kinar. Tetapi, ia tidak berfikir sejauh itu.

Di pagi hari, ia diminta ibunya untuk membelikan seperempat kilogram  tepung terigu dan seperempat kilogram telur diwarung, ibu memberikan uang kepada Kinar sebesar 10 ribu rupiah, setelah selesai membeli kedua macam barang tersebut, Kinar mendapat uang kembalian sebesar Rp 200. Kinar pun membuang atau melemparkan uang kembalian tersebut dengan sengaja. Ibu pun menasihatinya, tetapi Kinar hanya menganggap santai.

Keesokan harinya disekolah, Kinar bertemu teman – temannya. Teman- temannya mengajak Kinar pergi ke Toko Indah untuk membeli boneka bersama. Tentunya Kinar mau karena sudah lama ia tidak membeli boneka baru. Namun, ia hanya membawa uang empat puluh ribu rupiah. Sepuluh ribu untuk ongkos naik bis, dan tiga puluh ribu untuk membeli boneka. Kinar rasa tiga puluh ribu cukup untuk membeli boneka yang berukuran kecil.

Setelah pulang sekolah, Kinar dan teman – temannya pergi ke Toko Indah menggunakan bis. Setelah sampai, mereka langsung disambut oleh berbagai jenis boneka, mulai dari teddy bear, binatang – binatang, tokoh kartun, sampai bantal yang berbentuk hati. Mereka mulai memilih boneka pilihannya, termasuk juga Kinar, dia membeli boneka teddy berwarna pink yang imut dan bulunya halus. Sepertinya Kinar sangat menyukai boneka pilihannya itu.

Saat semua sudah memilih boneka, mereka pergi ke kasir untuk membeli boneka yang mereka pilih sendiri. Mereka membayar boneka tersebut dengan uangnya. Disaat Kinar sedang membayar boneka, ia membuka dompet yang berada di dalam tas nya untuk mengambil uang senilai Rp 30.000,- .Tiba – tiba si penjaga kasir memberi tahu harga boneka tersebut. Harganya Rp 30.300,-. Dengan merasa sedikit kaget, Kinar agak memprotes. Ia meminta bahwa ia membeli boneka dengan harga 30 ribu saja, karena ia tidak punya uang 300 rupiah lagi. Tetapi, si penjaga kasir tidak membolehkan karena itu sudah harga pas dan tidak bisa ditawar. Kinar meminta uang temannya sebesar 300 rupiah kepada temannya. Tetapi, temannya tidak punya. Ia meminta kepada teman satunya lagi, tetapi temannya berkata bahwa uang kembaliannya sudah di masukkan ke kotak amal. Jika Kinar membayar dengan uang ongkosnya, pasti dia tidak akan bisa pulang hanya karena uang ongkosnya kurang 300 rupiah saja. Tetapi, jika tidak, ia pulang tanpa membeli apa – apa. Kinar sempat bingung dan panik dengan kejadian ini. Akhirnya, dengan berat hati ia memutuskan untuk pulang dengan teman – temannya.

Sesampainya dirumah, Kinar bersedih dan akhirnya menangis karena kejadian tadi. Ia menceritakan semua kejadian yang dialaminya di Toko Indah kepada ibunya. Lalu, ibunya langsung menghibur dan menasihatinya agar menghargai uang logam yang dia anggap tidak berguna. Akhirnya ibu berjanji kepada Kinar agar membeli boneka ke Toko Indah besok sore.


Keesokkan harinya, Kinar dan ibunya pergi ke toko Indah untuk membeli boneka yang disukai oleh Kinar. Tetapi, setelah Kinar mencari – cari boneka incarannya itu, ternyata boneka yang dimaksud tidak ada lagi. Kinar bertanya kepada penjaga toko apakah boneka yang disukai masih ada, dan jawabannya tidak. Boneka tersebut sudah dibeli orang kemarin malam. Dan stok boneka yang disukai Kinar habis. Seketika Kinar menangis perlahan. Ia sangat menyesal sekali karena ia suka membuang – buang uang logam dan ia mendapatkan kejadian yang memberi ia pelajaran mengenai betapa berharganya uang logam. Dan setelah itu, Kinar berjanji tidak akan membuang – buang uang logam lagi.

by : Astilia Pratista Sari
 

" Independent Girl " Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea